Hacker, baik perorangan maupun organisasi, telah lama menjadi kekuatan yang mempengaruhi dunia teknologi dan dunia maya. Beberapa hacker terkenal muncul karena keberhasilan mereka dalam mengakses sistem yang aman, sementara yang lainnya dikenal karena motif ideologis atau bahkan kejahatan finansial. Artikel ini akan membahas beberapa hacker dan kelompok hacker yang paling terkenal hingga saat ini, baik yang beroperasi secara individu maupun yang berorganisasi.
1. Kevin Mitnick
- Julukan: “The Most Wanted Hacker”
- Negara: Amerika Serikat
- Periode Aktivitas: 1980-an hingga 1995
- Motif: Keingintahuan, tantangan teknis
- Deskripsi: Kevin Mitnick mungkin adalah hacker yang paling terkenal di dunia. Pada puncak aktivitasnya, Mitnick berhasil meretas sistem komputer besar, termasuk jaringan perusahaan besar seperti IBM dan Motorola. Pada 1995, ia ditangkap oleh FBI setelah menjadi buronan utama dengan berbagai tuduhan pencurian data dan pembobolan sistem. Setelah dibebaskan, Mitnick beralih menjadi konsultan keamanan siber dan menulis beberapa buku.
2. Adrian Lamo
- Julukan: “The Homeless Hacker”
- Negara: Amerika Serikat
- Periode Aktivitas: 2000-an
- Motif: Keingintahuan, ideologi
- Deskripsi: Adrian Lamo dikenal karena peretasan yang dilakukan terhadap sejumlah perusahaan besar, termasuk Microsoft, Yahoo!, dan The New York Times. Namun, yang paling terkenal adalah ketika Lamo melaporkan mantan analis intelijen Angkatan Darat AS, Chelsea Manning, yang kemudian menjadi pembocor dokumen WikiLeaks. Keputusan Lamo untuk melaporkan Manning memicu kontroversi, dengan beberapa orang menganggapnya sebagai pengkhianat, sementara yang lain memandangnya sebagai pahlawan.
3. Gary McKinnon
- Julukan: “The UFO Hacker”
- Negara: Inggris
- Periode Aktivitas: 2001 hingga 2002
- Motif: Mencari bukti UFO
- Deskripsi: Gary McKinnon adalah seorang hacker yang terkenal karena membobol 97 komputer milik NASA dan militer AS. McKinnon mengklaim bahwa ia mencari bukti terkait penutup-nutupan pemerintah terhadap keberadaan UFO dan teknologi luar angkasa. Meskipun tindakannya merugikan pemerintah AS, banyak yang berpendapat bahwa McKinnon tidak memiliki niat jahat—ia lebih tertarik pada informasi yang lebih “eksentrik” daripada keuntungan finansial atau politis.
4. Anonymous
- Julukan: “The Digital Robin Hood”
- Negara: Global
- Periode Aktivitas: 2003 hingga sekarang
- Motif: Aktivisme politik, kebebasan informasi
- Deskripsi: Anonymous adalah kelompok hacker terdesentralisasi yang dikenal karena serangkaian serangan terhadap berbagai target, baik individu, perusahaan, maupun pemerintah. Mereka memiliki filosofi “untuk kebebasan berbicara, kebebasan informasi, dan perlawanan terhadap pemerintahan yang tirani.” Beberapa aksi terkenal mereka termasuk serangan terhadap Scientology, pemerintahan Tunisia selama Revolusi Jasmine, dan dukungan terhadap gerakan Occupy Wall Street.
5. LulzSec
- Julukan: “Hacker Anarkis”
- Negara: Global
- Periode Aktivitas: 2011
- Motif: Keisengan, membongkar kelemahan
- Deskripsi: LulzSec adalah kelompok hacker yang lebih muda dan terfokus pada serangan untuk “kesenangan” atau “lulz” (tertawa). Mereka terlibat dalam beberapa serangan besar, termasuk terhadap Sony Pictures, CIA, dan sejumlah perusahaan besar lainnya. LulzSec dikenal karena meretas sistem dengan tujuan mengekspos kelemahan yang mereka temui, serta menciptakan kehebohan di dunia maya.
6. The Shadow Brokers
- Julukan: “Penjual Alat Peretasan NSA”
- Negara: Tidak Diketahui (Diperkirakan dari Rusia)
- Periode Aktivitas: 2016 hingga sekarang
- Motif: Keuntungan finansial, eksposur politik
- Deskripsi: The Shadow Brokers adalah kelompok hacker yang mengklaim telah meretas jaringan Badan Keamanan Nasional (NSA) AS dan menjual alat-alat peretasan yang mereka curi. Mereka pertama kali muncul pada 2016 dan merilis sejumlah alat yang digunakan oleh NSA untuk peretasan canggih, yang kemudian digunakan untuk melakukan serangan besar seperti WannaCry ransomware. Kelompok ini, meskipun tidak diketahui identitas aslinya, telah menimbulkan kerusakan besar pada banyak organisasi.
7. Edward Snowden
- Julukan: “The Whistleblower”
- Negara: Amerika Serikat
- Periode Aktivitas: 2013 hingga sekarang
- Motif: Kebebasan sipil, transparansi
- Deskripsi: Meskipun Snowden bukan seorang hacker dalam arti tradisional, tindakannya dalam membocorkan informasi dari NSA sangat berpengaruh terhadap dunia siber. Pada 2013, Snowden mengungkapkan program pengawasan massal yang dilakukan oleh pemerintah AS, memicu kontroversi besar terkait privasi dan kebebasan sipil. Aksi Snowden menempatkannya dalam sorotan internasional, dengan beberapa orang memandangnya sebagai pahlawan, sementara yang lain menganggapnya sebagai pengkhianat.
8. Albert Gonzalez
- Julukan: “Master of Credit Card Fraud”
- Negara: Amerika Serikat
- Periode Aktivitas: 2005 hingga 2007
- Motif: Keuntungan finansial
- Deskripsi: Albert Gonzalez adalah seorang hacker yang memimpin pencurian data kartu kredit terbesar dalam sejarah. Ia berhasil meretas lebih dari 130 juta nomor kartu kredit dan debit dari perusahaan-perusahaan besar seperti TJX, Heartland Payment Systems, dan Hannaford Brothers. Tindakannya menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi konsumen dan perusahaan yang terlibat.
9. Hacktivist “Guccifer”
- Julukan: “The Romanian Hacker”
- Negara: Rumania
- Periode Aktivitas: 2013 hingga 2014
- Motif: Aktivisme politik
- Deskripsi: Guccifer adalah seorang hacker asal Rumania yang terkenal karena membobol email pribadi dan akun media sosial orang-orang penting, termasuk Hillary Clinton. Dia dikenal karena mengungkapkan informasi sensitif dari politisi dan pejabat tinggi, termasuk dokumen-dokumen yang terkait dengan skandal politik. Guccifer ditangkap pada 2014 dan dijatuhi hukuman penjara.
10. China’s APT (Advanced Persistent Threat) Groups
- Julukan: “APT1, APT3, APT10, APT12, dan lainnya”
- Negara: China
- Periode Aktivitas: 2000-an hingga sekarang
- Motif: Espionase industri, pengaruh geopolitik
- Deskripsi: APT adalah kelompok peretas yang berafiliasi dengan negara, yang dikenal karena serangan canggih dan terencana yang menargetkan organisasi dan pemerintah di seluruh dunia. Kelompok APT yang berasal dari China, seperti APT1, APT10, dan lainnya, telah terlibat dalam serangkaian serangan siber yang menargetkan perusahaan besar, lembaga pemerintah, serta infrastruktur penting di berbagai negara. Motif utama mereka adalah spionase industri dan pencurian data untuk keuntungan negara.
Hacker dan kelompok hacker yang disebutkan di atas mewakili beragam motivasi dan taktik. Beberapa bertindak untuk keuntungan finansial, sementara yang lain melakukannya karena alasan ideologis atau keingintahuan teknis. Meskipun banyak dari mereka yang ditangkap dan dihukum, dampak yang mereka timbulkan terhadap dunia siber dan teknologi tetap terasa hingga saat ini. Hacker sering kali menguji batasan sistem keamanan dan mengungkapkan kelemahan yang mungkin tersembunyi, yang pada akhirnya memperbaiki ketahanan dunia maya di masa depan. Namun, tindakan mereka juga menimbulkan pertanyaan tentang etika, privasi, dan bagaimana dunia digital harus diatur di era yang semakin terhubung ini.